Kita tuh kecil ya...


Saat itu aku lagi naik pesawat dari Surabaya menuju Bandung. Emang terhitung jarang banget aku naik pesawat karena lebih memilih kereta yang lebih ekonomis meskipun waktunya jauh lebih lama dibanding pesawat, tapi ya itu keasikan tersendiri juga saat naik kereta, dan gapernah terlalu bosen juga selama naik kereta, karena bisa tidur dengan waktu yang lama selama perjalanan haha, nah dari pengalaman naik pesawat yang jarang itu, ada hikmahnya juga, aku jadi lebih menganggap itu hal yang spesial.

Ketika aku diatas aku terus melihat ke jendela dan memperhatikan yang ada dibawah, dimulai dari semuanya yang terlihat amat kecil seperti semut, awan yang terlihat renggang dan terlihat amat jauh dari daratan bumi kalau dilihat dari sudut pandang didalam pesawat tapi ketika posisi kita ada dibawah a.k.a daratan awan itu bisa menutupi seluruh pandangan kita ketika kita menghadap ke langit terutama saat mendung , juga terheran dengan satu lapisan hitam menyerupai awan namun berwarna hitam posisinya diatas awan namun hanya sejajar, apa itu polusi udara? sampai saat ini belum kucari tau lagi.

Namun yang amat membahagiakan itu ketika pikiranku membawa ke perenungan tentang betapa terlihat amat kecil sekali manusia ketika dilihat dari dalm pesawat yang sedang terbang, dan itu amat banyakk sekali dan bahkan yang aku lihat itu belum keseluruhan negara Indonesia atau bahkan dunia, hanya sebagian wilayah saja yang bisa kulihat, dan itu sudah luas sekali.

Disitu aku berfikir bahwa semuanya ini, semua yang ada dibawah sana pada akhirnya ada yang pada akhirnya berada di surga, dan dengan sebanyak itu betapa banyaknya orang orang, dengan bermacam macam amal dan kebaikan yang mereka punya, lalu aku, apa aku sudah sebaik itu, seberjuang itu untuk mendapatkan jannah ,apa yang aku usahakan, jika kadar kebaikan itu perbandingan, maka apakah aku bisa menyamai standar orang orang baik diantara orang orang yang banyak itu dibawah sana, juga kadang aku hanya memikirkan diri sendiri saja, urusan diri sendiri saja, terkadang ada kesombongan terlintas dihati, padahal sesuatu yang disombongkan amat kecil....

Ya fikiran itu membawa aku pada perasaan bahagia merasa pola fikir terarahkan bahwa aku hidup ini harus berniat baik dulu pada awalnya dan ikhlas, karena banyak sekali dibawah sana orang orang baik yang mengharap surga, kalau aku bahkan ga bener dalam berniat, .mengkhawatirkan hal hal yang sebenarnya tidak perlu dikhawatirkan yang terkadang alasannya duniawi sekali, lalu ketika aku salah arah seperti itu, aku ini siapa aku mau jadi orang yang ga seberguna itukah? Ya saat itu aku mulai meluruskan fikiranku, tapi aku juga sedih, terkadang pola fikir  seperti itu kerap kali terlupakan dan tidak selamanya ada, terdistraksi dengan urusan dunia, belum istiqomah.


Semoga tulisan ini bermanfaat, semoga kita bisa istiqomah dalam kebaikan aamiin.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lingkungan yang baik menimbulkan ketentraman hati

Beli Barang Untuk Investasi

Fokus